Sabtu, 14 November 2009

Kasih Tersampaikan

Diposting oleh Do The Best

Suatu ketika, disebuah kota yang ramai, seorang wanita sedang bersandar di tiang halte bus. Ia mengantongkan dagangannya. Berkali - kali orang - orang lewat didepannya, tapi tak satupun yang menghiraukannya. Karena kuenya tak terjual juga, dan ia belum mendapat uang sepeserpun, akhirnya wanita itu beranjak dari tempatnya.

Ia berdiri dengan kesulitan, dan berjalan dengan terlunta - lunta. Lalu sampailah ia di sebuah rumah megah nan mewah. Sesaat ia berdiri di depan rumah itu, untuk menawarkan apa yang ia jual. Tiba - tiba, sang pemilik rumah datang. Bjunya berantakan, begitu pula daandanannya. Dia berjalan dengan ngawur, matanya berkunag - kunang, dan bau alkohol menusuk ke hidung wanita itu. Lantas, wanita itu berkata," Wahai gadis, tidakkah kau bersyukur atas rahmad dan karunia yang telah kau dapati dari Yang Maha Kuasa? apakah itu kurang bagimu? Sehingga kau menzalimi dirimu dengan minuman terkutuk itu? Nak, maukah kau membeli kue ini, meski hanya sedikit saja?"

Kemudian apa respon dari gadis itu?" Dasar makhluk tak berguna! Pergi! Aku muak melihat mukamu yang kisut itu!" Akan tetapi, wanita itu terus bicara," Tolonglah nak, belilah, kasihani saya,,?"
Gadis itu berkata kasar lagi," Apa katamu? Nak? Hahahahahha......... Sejak kapan kau melahirkanku? Sejak kapan pula aku menjadi anakmu? Pergi jauh - jauh dari sini dan jangan injakkan lagi kakimu di sini! Pergi kataku!"

Wnita itu merasa sangat sedih, tetes air matanya bahkan lebih deras dari pada hujan yang turun lebat hingga membasahi sekujur tubuhnya. Di kala gelapnya malam yang menyelimuti hatinya, dikala petir yang menyambar hatinya, laksana ucapan pedas yang terlontar dari alat suara gadis terkutuk itu, yang begitu menusuk hatinya.
Keesokan harinya, terdengar suara Dika memangil - manggil nama seorang gadis di depan sebuah rumah megah yang memecah keheningan," Lyla...........Lyl.............????? Cepetan oi..............???? Dah telat nich!!!!!!!"

"Iya ya, ni juga udah cepet! Bawel!"sahut Lyla. Kemudian, mereka segera berangkat ke sekolah. Dengan kencang, Dika mengendarai mobilnya. Tiba - itba di tengah jalan, "Ckiiiiiiiiit!!!" Dika menginjak rem. Kepala mereka terpental ke depan. "Gila lu Dik!! Dah bosen urip zha??????????" tanya Lyla.

"Kayaknya kita nabrak orang dech", jawab Dika. Dika segera turun dari mobilnya. Ternyata, seorang penjual kue yang ia hadapi, "bu maaf, ibu nggak apa - apa kan?", tanya Dika. "nggak, ibu nggak apa - apa nak", jawabnya dengan volume lirih. Tiba - tiba,"Dika!! Da pa an sich???" Lyla bergegas keluar. matanya terkejut meihat wanita itu lagi. Begitu juga wanita itu.

Dia pandangi Lyla, dengan tatapan yang penuh arti dan penuh kasih sayang. Seolah - olah ada ikatan batin diantara mereka. Sesaat, wanita itu ingat akan putrinya yang hilang, karena gempa bumi sekitar 18 tahun silam. ia berusaha melindungi putrinya yang masih bayi, agar tidak terkena reruntuhan bangunan. Nyaris memang, dengan seketika ia jatuh tak berdaya, karena keruntuhan bangunan - bangunan. dan akhirnya, ia hilang ingatan. Tapi untunglah, ternyata ingatannya bisa pulih kembali setelah sekian lama. Akan tetapi, ia kehilangan putrinya. Satu - satunya yang ia miliki. Satu-satunya harta yang paling berharga dari segalanya.

Dengan sontak, Lyla menghancurkan lamunan wanita itu, "Kamu lagi - kamu lagi!!Apaan liat - liat??? Ha!!!" sambil menarik tangan Dika. Dika marah seketika, "Apa - apaan sih Lyl!!! Kamu nggak punya hati apa? Kasihan dia!!! Dasar gendeng!!!"
Akhirnya, roda mobilpun berputar menjauh dari TKP.

Dua hari kemudian, ayah angkat Lyla pulang dari luar kota. Tapi sebentar kemudian, beliau pergi lagi untuk menyelesaikan segala urusan kerjanya. Begitu pula denga ibu angkatnya. Hal inilah yang membuat Lyla menjadi gadis yang liar. Ia tak pernah merasakan sentuhan kehangatan dari keluarga utuh yang menyayanginya dengan tulus. Ia teringat, dulu ia dibesarkan di sebuah panti asuhan hingga usianya 7 tahun. Lalu, seorang pengusaha kaya mengambilnya sebagai anak angkat. Hingga sekarang, ia dibesarkan menjadi gadis cantik yang liar, karena kurang perhatian.

Ketika menjelang malam minggu, Lyla berjalan di tengah keramaian kota. Ia bermaksud mencari Dika, laki-laki yang selama ini ia cintai. Rupa Dika yang tampan, sikapnya yang baik, lembut, dan terkadang agak cuek tlah membuat Lyla jatuh hati padanya. Akan tetapi, Lyla tak berani mengungkapkan perasaannya hingga saat ini.

Lyla heran dengan sikap Dika akhir-akhir ini, yang selalu menghindar darinya. Lyla terus mencari Dika kemana - mana, tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya keputus asaan bersinggah di hati Lyla. Ia berjalan menuju arah pulang. Tiba - tiba di tengah jalan, Lyla melihat sosok Dika yang sedang bergandengan dengan seseorang, layaknya sepasang kekasih. Perlahan-lahan Lyla mendekati mereka, dan ternyata?!

"Dika!!!!!!! apa- apaan kamu ini? apa yang kamu lakuin?" tanya Lyla terkejut. dari insiden tersebut, terbongkarlah siapa Dika sebenarnya. Ternyata Dika adalah seorang homo. Lyla berlari sambil menitikkan air mata. Rasa marah sekaligus kecewa membutakan hatinya. Tanpa disadari, tiba-tiba,"braaaaaaak!!!!!" Lyla jatuh terkapar diatas aspal. Ia ditabrak mobil yang tak bertanggung jawab. Orang - orang segera menolongnya, salah satunya ialah bu Luluk, si penjual kue. Lyla segera dilarikan di rumah sakit.

Keadannya kritis. Sekarat. Ia membutuhkan golongan darah o. Kebetulan saat itu golongan darah o di rumah sakit habis. Beruntunglah ia, karna bu luluk mau mendonorkan darahnya. berkat hal itu, Lyla selamat. Ketika ia siuman, ia melihat sosok wanita yang tak asing baginya. Hatinya terenyuh setelah ia tahu bahwa darah wanita yang ia anggap sebagai jelmaan dari malaikat telah merasuk dalam urat nadinya.

TO BE CONTINUE...